Salah Daftar Ujian
Sabtu, Di perjalanan pulang, Aku (Rahmad) dan temanku Dede berjalan berbarengan. Kami berdua berbincang mengenai pembahasan di sekolah tadi. Seluruh guru melaksanakan rapat untuk membuat daftar ujian semester ganjil yang akan diselenggarakan hari Senin ini.
Setelah rapat selesai, guru Tata Usaha menempel daftar ujian lengkap beserta kelas dan jam masuk. Akupun mencatat semuanya begitu pula yang lain. Di perjalanan, aku menanyakan sesuatu Dede.
“De, kamu ada nyatat daftar ujian kan..?” Tanyaku.
“Ahh, aku mah gak usah Mad, gak perlu buat aku daftar-daftar begituan, semua udah di kepala kok..” jawab Dede dengan sedikit sombong.
Akupun sedikit terheran mendengar gumaman Dede. Karena pasalnya, hampir semua murid ikut mencatat, tapi Dede malah tidak. Akupun meyakinkan dia kembali dengan menawarkan catatan daftarku untuk disalinnya.
“Loh, kok gak dicatat De? Emang kamu yakin nih, bakal hapal semua daftar..? Mending nih catatan daftarku aja kamu catat sekarang, jangan sembarangan ngambil risiko..” tawarku.
“Gak usah Mad, kamu tenang aja..” jawabnya.
“Ooh, oke deh, yaudah..” tutupku. Perjalananpun kembali kami lanjutkan.
Hari Senin pagi, aku berangkat dengan Dede kembali ke sekolah untuk menghadapi ujian. Namun aku tidak membahas sedikitpun mengenai daftar tersebut, karena sudah yakin kalau Dede bakal tau daftar ujian hari ini.
Kebetulan, aku dan Dede beda ruangan saat pembagian nomor. Setelah ujian pertama selesai, diberi waktu istirahat 15 menit. Akupun keluar sejenak untuk bertemu Dede. Aku melihat dia sedikit kebingungan dan panik. Aku bertanya…
“Kamu kenapa De, kok panik? Ujiannya susah ya..?” Tanyaku.
“Bukan itu masalahnya Mad, ini gawat. Aku salah daftar, aku pikir ujian pertama ini Ekonomi, ternyata Geografi. Aduh,,, aku menyesal udah belagak sombong karena gak mau nyatet daftar ujian..” keluhnya.
“Nah, tu kan, apa aku bilang kemaren juga apa, kamu sih sombong gitu, sekarang baru nyesal. Yaudah nih daftarku, catat aha sekarang sebelum masuk ujian berikutnya..” tutupku.
Dede pun meminta maaf dan menyesali kecerobohannya. Karena akibatnya, dia memprediksi ujian pertama ini nilainya akan jelek, karena tidak ada belajar sedikitpun.
Sumber : Wikipedia
Komentar
Posting Komentar